Seorang teman saya dulu pernah berkata “Salah satu bisnis yang tidak akan pernah ada matinya adalah bisnis kuliner”.
Kenapa bisa demikian? Manusia hidup butuh makan, itu jawabannya.
Manusia makan setidaknya tiga kali dalam sehari, di manapun ia berada.
Ketika seseorang atau sekelompok orang sedang berwisata, salah satu
tujuan wisata yang pasti akan dikunjungi adalah wisata kuliner. Kurang
pas rasanya jika mengunjungi suatu daerah tanpa menikmati kuliner khas
di daerah tersebut. Apalagi untuk negeri seperti Indonesia,
keanekaragaman daerah Nusantara telah menciptakan kekayaan kuliner yang begitu unik.
Bagi kebanyakan orang yang belum pernah mengunjungi Madura,
pulau penghasil garam ini selalu identik dengan sate. Siapa yang tidak
pernah mendengar Sate Madura? Namun ketika mengunjungi pulau yang
dipisahkan dari Pulau Jawa oleh Selat Madura ini, kita akan menjumpai
kekayaan wisata kuliner yang lebih beragam. Bahkan di antara empat
kabupatennya, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep ada keunikan tersendiri. Di Sampang misalnya, ada Bebek Songkem, di Sumenep kita bisa mencicipi jajanan Kue Apen, di Pamekasan ada jajanan Leppet, dan yang tak kalah sedapnya adalah Bebek Sinjay di Bangkalan.
Bebek Sinjay terletak sedikit di luar kota Bangkalan di Jl Raya Ketengan,
tidak jauh dari pusat kota. Jika sedang berada di Surabaya dan berniat
mengunjungi Jembatan Suramadu ada baiknya melanjutkan sedikit perjalanan
ke arah kota Bangkalan untuk menikmati kuliner bebek dengan sambal
mangga muda super pedas. Dari pintu tol Suramadu sisi Madura, RM Bebek Sinjay
berjarak sekitar 16 km. Dulunya rumah makan Bebek Sinjay tidak terlalu
ramai dan bangunannya pun masih kecil. Namun itu dulu, sekarang Bebek
Sinjay sudah terkenal ke seantero Jawa Timur. Dan saran saya sebaiknya
hindari jam makan siang karena antriannya akan sangat panjang. Lebih
baik datang agak pagi untuk menhindari menunggu terlalu lama.
Ciri khas Bebek Sinjay terletak pada sambalnya, dibuat dari paduan
irisan mangga muda dan cabe merah yang super pedas. Sambal mangga muda
ini tidak digoreng terlebih dahulu, tapi terasa ada minyak di sana.
Mungkin campuran minyak goreng yang digunakan menggoreng bebek . Rasanya
sangat unik dan khas didominasi rasa asam dan pedas, bayangkan saja
mangga muda dicampur dengan cabe merah dinikmati dengan daging bebek dan
nasi putih. Maknyus! Untuk para penikmat rasa pedas, pesan sambal yang
agak banyak untuk memuaskan rasa penasaran di lidah.
Bagi yang tidak sempat berkunjung, RM Bebek Sinjay
juga menyediakan jasa pesan antar atau delivery. Saya pernah mendapatkan
sekotak penuh Bebek Sinjay untuk syukuran salah satu petinggi di kantor
yang baru saja naik jabatan. Kemungkinan besar hanya melayani daerah
yang cukup dekat seperti Bangkalan, Surabaya, dan Gresik dalam porsi
yang sangat besar.
Sayangnya sebagai wisata kuliner yang sudah sangat tenar di Jawa
Timur masih banyak kekurangan yang menurut saya harus dibenahi oleh
manajemen Bebek Sinjay. Saat pertama kali menyambangi rumah makan ini
kebanyakan pengunjung pasti akan kebingungan dengan panjangnya antrian,
bisa jadi ada yang antri di tempat yang tidak seharusnya. Pengunjung
juga harus menunggu cukup lama baru bisa menikmati hidangan Bebek
Sinjay. Tempat parkir yang masih agak semrawut juga perlu mendapatkan
perhatian. Kebersihan rumah makan dan standar hidangan juga harus
ditingkatkan. Tanpa mengesampingkan itu semua, Bebek Sinjay tetap sangat
recommended untuk rekan-rekan yang sedang berwisata di Surabaya atau
Madura.
0 komentar:
Posting Komentar